Teror dan fitnah merupakan kampanye negatif yang sangat sering digunakan untuk mencapai tujuan tertentu. Seringkali, kedua hal tersebut tidak dapat dipisahkan, karena untuk melakukan teror, jelas harus ada fitnah.
Sebagai contoh, pada tahun 1900an, aparat keamanan Tsar Rusia menemukan dokumen 'Protocols of Zion', yang isinya banyak bernuansa 'Persekongkolan Bangsa Yahudi untuk Menguasai Dunia'. Namun, sampai sekarang pihak Israel menyangkal kalau dokumen tersebut dibuat oleh mereka, dan menuduh balik bahwa penerbit dokumen tersebut adalah intelejen Tsar Rusia. Adapun, sampai sekarang tidak ada yang tahu dengan pasti siapa yang membuat dokumen tersebut.
Namun Adolf Hitler dan Nazi menggunakan dokumen tersebut sebagai raison d'etre untuk memerangi Bangsa Yahudi, dengan mengirim mereka ke Kamp Konsentrasi. Adapun, dokumen 'Protocols' tersebut telah menjadi salah satu faktor pemicu, yang sebabkan kehancuran Bangsa Yahudi dan Jerman di Perang Dunia II.
Teror dan fitnah seperti di dunia nyata ini, ternyata dapat juga terjadi di dunia maya. Hal yang merunyamkan, sama seperti kasus 'Protocols of Zion', adalah kita tidak pernah tahu pasti siapa pelakunya.
Akhir-akhir ini, ada perkembangan yang sangat mekhawatirkan di dunia maya. Sidang pembaca pasti sudah mengikuti secara terperinci kabar kasus Nazaruddin, mantan Bendahara Partai Demokrat, yang sekarang berada di Singapura.
Terdapat kiriman SMS yag mengaku dari Nazarudin hebohkan negara, sampai presiden bikin pidato khusus.Setelah SMS muncul juga blog dan akun twitter yg mengklaim sbg nazarudin (@nazar78), alamat blognya http://nazaruddin78.blogspot.com/ .
Namun blog tersebut sudah tidak aktif, dan akun twitter tersebut sudah dihapus tweetnya. Isi blog dan tweet kedua akun tersebut masih dapat ditemukan, jika kita melakukan googling.
Inilah yang disebut sebagai akun palsu, karena memalsukan identitas orang lain, dan konten akun tersebut dipertanyakan validitasnya.
Penyalahgunaan SMS buat fitnah/teror adalah akibat sistem registrasi nomor pra bayar kita masih longgar sekali, jadi semua orang bisa beli nomor hp prabayar dan menyalahgunakannya buat fitnah/teror. Hal ini memang seyogyanya diregulasi lebih lanjut.
Baru-baru ini akun @AlHamazah menebar teror, dengan ancaman bom kepada istana negara dan tempat penting lainnya. Menghadapi akun seperti @AlHamazah , seyogyanya kepolisian tegas dan menindak pelakunya. Sebab hal tersebut sangat meresahkan masyarakat.
Jika sebuah akun sudah jelas menebar aksi teror, maka meminta @twitter untuk mendeaktivasi akun tersebut melalui prosedur hukum adalah sangat mungkin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar